Artikel Utama

Catatan ke-32: Transformasi

10 Januari 2022

Catatan ke-27: Hasil tes yang bikin terkejut dan membahagiakan

Catatan ke-27: Hasil tes yang bikin terkejut dan membahagiakan


10 Januari 2022 | 

Tes HbA1C di lab yang sama tapi selisih 3 bulan kurang seminggu. Angka 8,2 % menjadi 5,0 %.

Alhamdulillah ya Allah... Meskipun profil lemak masih kurang memuaskan, tapi itu cukup "mudah" untuk memperbaikinya. Saya tahu mengapa kok profil lemaknya begitu, dan itu juga menjadi evaluasi pribadi saya.

Namun apakah terapinya selesai dan kondisi dianggap "sembuh"? Belum...!!! Masih ada jalan panjang untuk regenerasi sel BETA PANKREAS. Dan prosesnya TAK SEMUDAH menurunkan HbA1C. 
Berdasarkan konsultasi dengan dokter di Solo yang menjadi konsultan salah satu perusahaan nutrisi & kesehatan nasional, dibutuhkan penataan kembali sistem pencernaan secara komprehensif agar regenerasi sel Beta Pankreas dapat efektif.

Beliau memberikan 👍👍👍 pada proses yg telah saya lakukan. HbA1C turun 3 point itu sesuatu yang 👍👍👍. Namun beliau juga mengingatkan, bahwa diet LK, IF dan Olah Raga itu seperti "rem" GD tinggi. Klo mau regenerasi sel beta pankreas, perlu perbaikan "mesin", dalam hal ini adalah sistem pencernaan.

Okey deh, masuk ke tahap berikutnya. REGENERASI SEL BETA PANKREAS...!!! Kalau nda ketahuan GD Puasa 307 di 30 Sept 2021, mungkin ga akan konsen dengan kondisi tubuh seperti sekarang ini. (untung sih konangan... 😃)

Bismillah...

27 Desember 2021

Catatan ke-22: Uji coba makan bakso untuk pertama kali setelah treatment

Catatan ke-22: Uji coba makan bakso untuk pertama kali setelah treatment


27 Desember 2021 |

Jangan dicoba kalau belum yakin...!!!

Ini adalah bakso pertama saya setelah sekian bulan melakukan IF, diet Low Karbo dan Olah Raga. Di gunung, hujan2, udara dingin... Enak bgt makan bakso.

GDS sebelum makan 109
GD 1 jam setelah makan 138
GD 2 jam setelah makan 120

Saya juga heran, mengapa hasilnya bisa begitu ya? Padahal hanya duduk di depan laptop saja setelah makan bakso 😃

24 Desember 2021

Catatan ke-21: Turun GDP tanpa obat, hanya diet Low karbo, IF rata-rata 12-16 jam dan olah raga beban (HIIT)

Catatan ke-21: Turun GDP tanpa obat, hanya diet Low karbo, IF rata-rata 12-16 jam dan olah raga beban (HIIT)


24 Desember 2021

Gambar ini adalah data GDP saya sejak 30 September 2021, di mana GDP saya terdeteksi 307. Pagi ini GDP saya 98, yang berarti "normal" karena < 100. Dengan data ini, saya berharap hasil tes HbA1C nanti (pertengahan Januari 2022) akan turun dari 8,2% ke ....???? 

Terinspirasi dari pak Wisnu Ali Martono tentang cerita kepada dokternya, seandainya semua pasien DM memiliki data seperti ini, dokternya pasti akan lebih terbantu dalam melakukan analisa tindakan yang diperlukan. Namun hal itu juga tidak mudah, mengingat tidak semua penderita DM memiliki Glukometer dan stiknya (Saya menghabiskan hampir 2 tabung stik glukometer dalam 2,5 bulan = kira2 Rp180ribuan).

Namun demikian, dalam berproses menurunkan GD Puasa, banyak pengalaman dan pembelajaran yang didapat. Yang terpenting adalah "niteni" respon tubuh terhadap makanan dan kondisi tertentu sehingga akan tahu sendiri pantangan-pantangan yang harus dihindari untuk menjaga GDP < 100.

Next step: 
Recovery sel beta pankreas dan kinerja pencernaan di lambung.

Hmmm..., kira2 data ini bisa buat modal minta rujukan tes HOMA ndak ya? Semoga dokternya mau ngasih... 😅

23 Desember 2021

Catatan ke-20: Jahe sachet anget di ketinggian 1500 mdpl

Catatan ke-20: Jahe sachet anget di ketinggian 1500 mdpl


23 Desember 2021 |

Kenalakan saya jangan ditiru ya. Perjalanan dari Purwokerto ke gunung pakai sepeda motor dalam kondisi dingin memang menantang. Sampai di gunung, mampir ke greenhouse yg sedang dibangun oleh anak-anak muda anggota Gapoktan. Dingiiin...

Sampai situ, saya melihat pada minum kopi dan jahe anget. Mereka sudah tahu kalau saya sedang menghindari minuman sachet, karena pasti mengandung gula. Namun antara kepingin dan penasaran, saya minta dibikinkan jahe sachet. Berapa GD 1 jam setelah minum? Nanti akan tahu jawabannya di kos-kosan.
😃

Dan ternyata... GD saya setelah 1 jam adalah 129.

17 Desember 2021

Catatan ke-19: GD2JPP & sesendok nasi putih

Catatan ke-19: GD2JPP & sesendok nasi putih


17 Desember 2021 |

Berawal dari makanan tadi siang yg memang saya sisakan utk makan malam, ternyata kebanyakan. Ditambah lagi masih ada daging ayam yg harus dihabiskan. Akhirnya saya bikin angetin lagi dengan dicampur semuanya.

Habis makan, ternyata temen saya bikin masakan ayam berkuah dicampur saus tiram. Menggoda selera deh... Ditambah dia bawa nasi sepiring... Hmmm....

Akhirnya..., keimanan saya jatuh! Saya nyoba masakannya enaaak bgt. Trus saya lirik nasi putih yg dibawanya. Akhirnya, ambil 1 sendok, dimakan sama ayam kuahnya.

2 jam setelahnya trus tes tusuk. Masih aman.... 😁

Makanan saya:
Ayam, tempe, tomat, wortel, terong ungu, kubis dan bumbu dapur.

05 Desember 2021

Catatan ke-12: Iseng-iseng tusuk jari

Catatan ke-12: Iseng-iseng tusuk jari


5 Desember 2021

Salah satu hal yang membuat penderita GD lengah adalah "terlalu senang" dengan hasil uji GD-nya. Hal itu bisa membuat terlena dan keluar dari KOMITMEN yang telah dibuat di awal. Hati-hati....!!!
Ini adalah hasil cek GD yang iseng banget.... Sebenarnya ga terlalu krusial, hanya buat refreshing saja. Namun ada dasarnya.

Penderita DM sebenarnya harus bisa mengatur waktu istirahat dan stressnya, karena banyak hormon yang akan terpengaruh. Selain itu, konsistensi dalam melakukan olah raga juga penting, selain puasa dan diet low karbo. Jangan seperti saya.....

Mulai kemarin hari Sabtu sampai hari ini (Minggu), saya hanya tidur 2 jam. Semalaman begadang. Tidur hanya tadi pagi jam 7-9. Dari kemarin ga olah raga karena malas beranjak dari tempat duduk, lemburan revisi disertasi. Semalam ga puasa, namun masih tetap low karbo. Malah tadi malam sempat ngemil tahu 3 potong dan makan sedikit keripik kentang.

Subuh tadi nyoba iseng cek GD. Hasilnya di angka 106, Alhamdulillah. Saya kira melonjak karena ga tidur semalaman, ngemil (melanggar IF saya), dan Fenomena Fajar. Trus siang ini cek lagi setelah 3 jam makan siang dan ngemil kacang rebus lumayan banyak. Hasilnya Alhamdulillah di kisaran normal (GD = 100).

Namun yang jelas, hasil itu tidak merubah komitmen saya untuk menurunkan RESISTENSI INSULIN. Mengingat GD Puasa saya pernah mencapai 307. Ingat bro...! GD normal belum tentu RESISTENSI INSULIN ikut normal juga. 

(Lihat postingan saya tentang tes untuk Resistensi Insulin (GTT): https://www.facebook.com/groups/558955984557139/permalink/1340142529771810/)

Itu cerita saya hari ini. 

02 Desember 2021

Catatan ke-10: Saya kira Gula Darah naik

Catatan ke-10: Saya kira Gula Darah naik


2 Desember 2021 |

Deadline..., oh deadline!

Semalam lemburan lagi sd jam 01.30. Masih terkait pengerjaan revisi disertasi. Entah berapa jurnal ilmiah yg saya baca, ga ngitung!

Pelampiasannya ke kacang rebus dan kopi. Tapi sambil nyediain teh hijau tawar+kayu manis+jahe dalam termos kecil kesayangan. Bahan yang sudah tersedia di dapur, murah meriah. Ga kerasa ngemil sd jam 23. Akibatnya durasi IF yg biasanya 16 jam berkurang jadi 13 jam. Ditambah lagi habis makan siang ada kejadian yg bikin emosi meletup-letup. Perkiraan GD naik! Namun Alhamdulillah, ternyata masih di kisaran normal.

Setelah tak pikir-pikir, yang ditakutkan dr penderita DM itu adalah lonjakan GD (Blood Sugar Spike). Asalkan masih < 200 (indikator GDS Pra-Diabet) sebenarnya ya aman... Gimana caranya agar berkelanjutan dan aman bagi organ tubuh, itu yg jadi persoalan.

Cerita saya tentang DM hari ini.