Artikel Utama

Catatan ke-32: Transformasi

Diskripsi Buku: Thanks to DMT2 - tiga bulan menurunkan resistensi insulin


Diskripsi Buku

Judul: 
Thanks to DMT2: tiga bulan menurunkan resistensi insulin: cerita penyintas diabetes tipe 2 di usia 37 tahun

Penulis:
Akhmad Rizqul Karim

Penerbit:
Pustaka Tunggal

Tahun terbit:
2022

ISBN:
978-623-6823-19-4

Anda bisa mendapatkan e-Book tersebut dengan klik:
"Order e-Book"
atau melanjutkan untuk membaca Pengantar dari buku itu berikut ini.



PENGANTAR

Bagi sebagian orang yang semula normal, terkena diabetes tipe 2 (DMT2) merupakan momok yang mengerikan. Seolah-olah dunia berakhir karena terbayang-bayang dengan akibat yang ditimbulkannya. Saya juga mengalaminya, pada awalnya.... 

Namun saya memberanikan diri untuk mengucap: “Thanks to DMT2”.

Mengapa?

Karena semenjak saya divonis DMT2 dengan GD Puasa 307 mg/dL pada 30 September 2021, saya menjadi serius belajar tentang kesehatan. Awalnya saya memang 0 (nol) pengetahuan tentang DMT2. Namun seiring waktu, saya menyisihkan waktu untuk belajar tentang penyakit metabolik tersebut di sela-sela kegiatan studi S3 saya. Dan hasilnya, saya cukup berani mengatakan bahwa: “DMT2 ga ngeri-ngeri amat”. 

Bahkan lebih jauh lagi, pembelajaran tentang DMT2 itu mengantarkan saya untuk belajar tentang sistem metabolisme tubuh, meskipun tertatih-tatih karena background saya bukan dari pendidikan kesehatan. Bekal saya hanya semangat untuk belajar, mencoba berkawan dengan literatur tentang DMT2, melihat, mendengar dan mencoba memahami penjelasan dari para tokoh kesehatan.

Bagi saya, setelah terkena DMT2, saya paksa perubahan mindset pada diri saya tentang hidup sehat, khususnya pada pola makan dan olah raga. Karena hal itu merupakan kunci untuk keseimbangan metabolisme tubuh, selain manajemen stress dan pola tidur. Mau menyesal karena terkena DMT2 ya percuma! 

Dalam dunia nyata, waktu tidak bisa diputar kembali (kecuali di film: Back to the Future). Jadi pilihan rasionalnya yaitu: menghadapi, menerima dan mengelola DMT2 ini. 

Sekarang ini saya sudah tidak takut lagi menghadapi DMT2. Setelah saya berikhtiyar dengan “cukup ekstrim” sambil belajar tentang sistem metabolisme tubuh secara otodidak (dari jurnal ilmiah, pakar kesehatan, website, dan komunitas), saya malah terdorong untuk menyebarkan apa yang saya ketahui dan pernah saya alami untuk mengelola DMT2. 

Buku ini saya dedikasikan untuk:
  1. Keluarga kecil saya yang menjadi motivator untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
  2. Mahasiswa-mahasiswa saya yang merupakan generasi penerus bangsa. Saya ingin sekali mendidik kalian dengan baik. Jika saya sakit, pendidikan yang saya berikan tidak akan maksimal.
  3. Siapa saja yang ingin melakukan upaya pencegahan (preventif) DMT2, dan
  4. Siapa saja yang sedang bingung ketika tahu bahwa sudah tervonis DMT2.

Semua ada hikmah dan jalan keluarnya kok! Saya telah mengalaminya!

“Semoga menjadi inspirasi dan membawa kemanfaatan... Barokallah....”

Purwokerto, Maret 2022

Salam,
Penulis


*Catatan:

Versi digital [e-book] dari buku ini sama seperti versi cetak. Yang membedakan hanyalah cover dan jumlah halaman yang lebih banyak. 



Daftar Isi Buku
(Thanks to DMT2 - tiga bulan menurunkan resistensi insulin)

CHAPTER 3. HARAPAN KEMBALI NORMAL DARI DIABETES TERBUKA LEBAR (MINDSET, SEBAGAI LANGKAH PERTAMA UNTUK SEMBUH)
CHAPTER 4. MULAI BERADAPTASI DENGAN “LAKU PRIHATIN”  (LANGKAH SETELAH MEMBENTUK MINDSET)
CHAPTER 5. TAHU LEBIH BANYAK, KUNCI KONSISTENSI
CHAPTER 6. MENU MAKANAN
CHAPTER 7. HASIL YANG MEMBAHAGIAKAN
CHAPTER 8. TREATMENT LANJUTAN
CHAPTER 9. CATATAN-CATATAN TAMBAHAN
  • Gapoktan di ketinggian 1500 mdpl dan GD 2 digit
  • Mandi pagi yang bikin megap-megap di ketinggian 1500an mdpl dan konsistensi dalam ber-PROSES untuk sembuh dari diabetes
  • Kaki bengkak 10 jam saja
  • Glucose Tolerance Test (GTT) dan olah raga HIIT
  • Target saya adalah menurunkan RESISTENSI INSULIN, gula darah normal hanyalah BONUS
  • Jahe anget di ketinggian 1500 mdpl
  • Kunci awal menangani diabetes type 2 (DMT2) adalah MINDSET
  • Hasil yang bikin SURPRISED
  • Video yang merubah mindset saya
  • Advice dokter spesialis jantung, teman satu kos waktu SMA
  • Thanks to Diabetes Melitus Type 2 (DMT2)