24 November 2021 |
Pagi ini saya sangat bersemangat. Sebabnya, sudah nemu alur analisis yang dibutuhkan untuk menulis artikel, bagian dari disertasi yang saya buat. Karena masih di ketinggian 1500an mdpl, tentunya sangat dingin untuk mandi. Namun karena hati senang (saya yakin hormon KORTISOL saya ga naik), saya mandi air dingin. Bayangin aja, tadi pagi suhu ruangan berada di angka 15 derajat, suhu airnya tentunya di bawah itu. Tapi ya ga apa-apa, mandi sambil “megap-megap” dan kamar mandi penuh dengan “asap” (padahal ga ada api lho).
Sedikit cerita soal penelitian yang saya lakukan, teori yang saya gunakan adalah “Theory of Planned Behavior (TPB)”, sebuah teori psikologi yang dijadikan dasar penelitian di berbagai bidang, termasuk bidang sosial ekonomi pertanian (bidang saya). Melalui teori tersebut, saya dapat mempelajari perilaku petani dalam melakukan kegiatan usahatani-nya. Dalam teori tersebut, PERILAKU dibentuk dari NIAT. Salah satu faktor pembentuk niat adalah SIKAP (ATTITUDE). Dalam beberapa literatur ilmiah, sikap dipengaruhi oleh PENGETAHUAN (dalam hal ini saya asumsikan sebagai wawasan seseorang). Jadi secara umum, orang akan BERUBAH PERILAKUNYA ketika MEMILIKI NIAT untuk merubah perilaku. Niat DIBENTUK OLEH SIKAP yang DIPENGARUHI OLEH PENGETAHUANNYA terhadap fenomena/kejadian tersebut.
Terkait TPB dengan Diabetes Type 2 yang saya alami, ternyata benar juga logikanya. Dahulu sebelum GD Puasa saya ketahuan 307 (very high) dan HbA1C = 8,2%, saya ga peduli dengan pengetahuan tentang diabetes. Sekarang, saya peduli dengan pengetahuan tersebut sehingga bisa memunculkan sikap dan niat dalam mencari “kesembuhan” dari diabetes yang saya idap.
Saya harus berterima kasih kepada Dr. Jason Fung yang pertama kali (bagi saya) memberikan penjelasan lengkap tentang REVERSE INSULINE RESISTANCE (membalikkan resistensi insulin). Salah satu penjelasan dari Dr. Jason Fung yang berjudul “What is Insuline Resistance” dapat dilihat pada YT: https://www.youtube.com/watch?v=vMymMf3-LSc. Dari situ, keyword pencarian saya adalah “insuline resistance” karena itu benar-benar merupakan awal masalah dari tingginya kadar gula darah. Setelah saya mengikuti FB Grup “STOP DIABESITAS - Gizi & Nutrisi yang benar”, saya mempelajari artikel yang ditulis oleh Coach Dominik Vanyi. Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, saya semakin paham tentang seluk beluk diabetes. Thanks coach... Secara bersamaan, saya juga mengikuti berbagai video tentang INSULINE RESISTANCE yang merupakan akar masalah diabetes Type 2, seperti:
- Om Ade Rai, binaragawan asal Bali yang meskipun sudah berusia 50an tahun namun masih terlihat seperti 30an tahun: https://www.youtube.com/watch?v=DI71-Z1nD2w&t=129s.
- Dr. Eric Berg, salah satu pakar ketogenik internasional yang terlihat awet muda: https://www.youtube.com/watch?v=cUXSPIi5mE0
- Dr. Sten Ekberg, mantan atlet olympiade dan doktor holistik, dengan ciri khas kepala plontos dengan penyampaian materi yang sistematis, disertai grafik dan gambar sehingga mudah menyerap informasinya: https://www.youtube.com/watch?v=DU84RvE568k
- dan banyak (saya anggap) pakar kesehatan dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pengalamannya masing-masing.
Jika dihitung, mungkin saya telah menonton ratusan jam selama 1,5 bulan dalam mempelajari tentang diabetes ini. Namun yang jelas, banyak manfaat yang bisa saya ambil dari ratusan jam tersebut dan pastinya mampu mengubah persepsi dan perilaku saya tentang diabetes. Untuk teman-teman semua yang ingin bebas dari ancaman diabetes, silahkan terus belajar agar semakin yakin bahwa diabetes Type 2 itu dapat diatasi.
Sebenarnya saya membuat tulisan ini terinspirasi dari postingan teman saya Coach Dominik Vanyi tentang pola pandang “Social Media” vs “Science”. Thanks coach.... Dengan latar belakang akademisi, saya berusaha untuk tidak menggunakan “kacamata kuda” dalam menilai suatu fenomena, meskipun terkadang menjadi objektif itu sangat sulit. Berbagai pendapat pakar saya pelajari. Pakar-pakar tersebut berangkat dari berbagai latar belakang sehingga sangat mungkin pendapatnya berbeda. Ya..., itu ga jadi masalah bagi saya. Toh keputusan untuk melakukan treatment berada pada diri saya sendiri kok.
Secara logika, TAHU, MELAKUKAN, dan KONSISTEN...!!! Sebenarnya itulah kunci sukses mengatasi diabetes (dan urusan-urusan lainnya). Kondisi serta respon tubuh tiap orang itu unik. Oleh karena itu, sebuah perlakuan atau terapi memiliki dampak berbeda di masing-masing orang. Contohnya saya: usia 36 tahun dan (merasa) bertubuh sehat sehingga ikhtiyar yang saya lakukan adalah: Intermitten Fasting (IF) 16 jam, diet karbo dan gula, dan olah raga HIIT. Mungkin cara yang saya lakukan tidak sesuai dengan kondisi tubuh orang lain. Butuh adaptasi dalam mengamati respon tubuh sebagai dampak dari suatu perlakuan/treatment. Dan saya memulainya dengan tahapan-tahapan seperti: IF 12 jam, 14 jam dan 16 jam. Pernah juga Long Fasting 47 jam untuk mencapai kondisi AUTOPHAGY (next time aja tulisannya). Yang penting tetap semangat dan konsisten dalam ber-PROSES, itu KUNCINYA. Termasuk saat ini saya memanfaatkan “suhu dingin” untuk membakar kalori tubuh. Kebiasaan masyarakat di sini adalah pakai jaket dan celana untuk menghalau suhu dingin. Namun saya malah sengaja pakai kaos dan celana pendek agar pembakaran kalori saya maksimal. Tujuannya apa? Memperlama proses ketosis agar lemak tubuh terbakar, karena saya masih IF 16 jam dan diet karbo & gula. Yang penting paham prinsip-prinsip dasarnya.
Oh ya, kemarin ada beberapa teman di grup yang menanyakan olah raga HIIT (High Intensity Interval Training). Penjelasan mudah tentang olah raga HIIT dari Om Ade Rai dapat dilihat pada: https://youtu.be/6VfcyhhC0z8. Di situ dapat diketahui perbedaan olah raga AEROBIK, UN-AEROBIK dan HIIT. Ini merupakan beberapa contoh yang telah saya lakukan:
- HIIT sebelum tidur (rutin setiap malam untuk merangsang hormon HGH): https://www.youtube.com/watch?v=iUvG1RhPkvo&t=361s
- Olah raga kalau pagi (untuk pemanasan saja): https://youtu.be/ShFnsQM3DvY
- Klo ini saya belum bisa melakukannya. Namun pingin bisa: https://youtu.be/6X1c79oyYV4
- Ini juga full tantangan...!!! Baru setengah udah ngos-ngosan. Asli...!!! https://youtu.be/pcYYUU5tIxU
- Olah raga 30 menit (ringan) di rumah: https://youtu.be/cvEJ5WFk2KE
- dan masih banyak lagi agar ga bosen dalam berolahraga....
Sementara ini dulu cerita saya tentang diabetes hari ini. Terima kasih dan semoga menginspirasi.