Artikel Utama

Catatan ke-32: Transformasi

16 Desember 2021

Catatan ke-18: Mie ayam, teh manis dan GDP 2 digit


16 Desember 2021 |

Kemarin, saya ngajak temen saya untuk fotokopi kuesioner penelitian dan belanja ATK untuk mendukung proses riset saya di gunung. Tempat fotokopinya lumayan jauh, karena harus turun ke kota terdekat (kota Bumiayu). Saya tahu kalau temen saya itu suka banget dengan mie ayam. Dalam perjalanan pulang, saya menawarkan ke dia untuk mampir ke warung mie ayam, sekedar untuk menghargai keinginan dia makan mie ayam. Saya tahu dia "pekewuh" dengan saya karena saya dulu adalah dosen pembimbing skripsinya. Saya bilang saja: "Klo mau mie, ya makan saja. Saya mau minum teh dan makan buah pir saja". Lalu saya duduk dekat dia dan sempat mengfoto dia ketika makan mie ayam dengan enaknya (mengingat makanan ini adalah favorit saya sebelum diet Low Karbo. Apalagi klo makannya di gunung.... Yummy.....).

Saya pesen teh panas dan dengan 1 sendok teh gula (wkwkwkwk..... Nakal...!!! "Penjorangan" klo kata orang Banyumas). Bayangan saya dikasih gelas besar, ternyata gelasnya kecil. Ya ga apa2 deh... Saya minum (muaniiiis bgt di lidah) sambil makan buah pir yang saya bawa. Lumayan buat buka puasa setelah IF 16 jam.

2 jam setelah minum teh manis tersebut, penasaran lihat GDS. Ternyata masih di kisaran normal yaitu 104 mg/dL. Okey deh, lanjut masak buat makan. Menu kali ini masih sama dengan hari2 sebelumnya, yaitu kukusan labu siam dan sayuran lainnya. Cuma yang istimewa adalah orak-arik tahu+telur yang saya buat, saya tambahi hati ampela ayam yang sempat saya beli di Bumiayu tadi (di gunung klo mau beli ayam harus 1 ekor, dan itu kebanyakan klo dimakan untuk 2 orang). 

Hari-hari saya masih seperti biasanya. Malam kerja sampai tengah malam dan tidur sekitar jam 1 pagi. Namun berdasar percobaan yang dilakukan pak Wisnu Ali Martono, untuk menjaga GDP 2 digit, sebelum tidur makan protein. Lha, saya punyanya kacang, jadinya jam 12 malam ngemil kacang. Berapa gram saya ga tahu, tapi gambarannya sekitar 1 genggaman tangan deh. Penasaran juga untuk ngerti GDP-nya berapa. 

Tidur jam 1 pagi, jam 5 bangun utk subuhan, trus tidur lagi karena ngantuk dan udara duuuingiiin banget (sekitar 15 derajad). Bangun lagi sekitar jam 8 pagi. Habis itu cek GDP dan hasilnya 2 digit.

Alhamdulillah.....

Itu cerita saya tentang DM hari ini.