Usia saya 37 tahun. Setelah saya ketahuan terkena diabetes (DM) awal Oktober 2021 dengan hasil lab GD Puasa = 307, jujur stress berat. Disertasi yang sedang saya kerjakan langsung saya abaikan karena tidak konsen lagi. Selama 2 minggu full, saya berkutat dengan berbagai macam sumber informasi (Youtube, website, jurnal ilmiah, grup FB) untuk mencari solusi "penyembuhan" DM.
Pertama kali yang saya pelajari adalah AKAR MASALAH dari DM. Dari berbagai video yang disampaikan oleh Prof., Doktor, dokter, dan ahli gizi, serta praktisi, ternyata DM type 2 disebabkan oleh RESISTENSI INSULIN. Penyebab resistensi insulin adalah pola makan yang berlebihan, terutama karbohidrat dan gula sehingga memicu pankreas untuk memproduksi insulin terus menerus. Kelebihan produksi insulin tersebut mengakibatkan sel-sel tubuh (pengguna glukosa) menjadi RESISTEN. Jadinya glukosa tidak bisa masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.
Kelebihan glukosa dalam darah memang akan disimpan dalam liver dalam bentuk glikogen. Namun jika masih berlebih, glukosa tersebut akan diubah menjadi lemak. Pantesan saja bobot saya pernah mencapai 95 Kg (tinggi tubuh 173 cm). Suatu kondisi yang SANGAT TIDAK IDEAL...!!! Dan saya mengakui jika kebanyakan asupan glukosa yang berasal dari karbohidrat dan gula (nasi, mie, cemilan berbahan dasar tepung, coklat, es teh manis, es jeruk manis, minuman kaleng, dll.) Yang lebih parah lagi adalah sudah 15 tahun terakhir JUUUARAANG BEROLAH RAGA! Itu juga salah satu faktor penyebab saya terkena DM.
Intinya: Asupan MASUK tidak sama dengan energi yang DIKELUARKAN! Tidak imbang sama sekali!
Saat ini, saya sedang bersih-bersih tubuh saya dari lemak, terutama pankreas dan liver. Keyakinan saya, berdasarkan berbagai sumber informasi yang saya pelajari, kebanyakan penderita DM berawal dari obesitas. Dan salah satunya adalah saya sendiri.
Analogi:
Jika di rumah Anda menggunakan jaringan air dari tandon air, maka bayangkan hal ini. Tandon air tersebut Anda isi dengan air terus, tanpa pernah dibersihkan. Yang terjadi adalah munculnya lumut pada tandon air. Jika dibiarkan, lama kelamaan air akan bau. Iya kan...??? Trus, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kualitas air yang berbau tersebut? Memasang filter air di kran atau membersihkan tandon airnya? Klo saya sih membersihkan tandon airnya agar AKAR MASALAHNYA dapat teratasi.
Saya mengibaratkan tandon air tersebut adalah ORGAN TUBUH, sedangkan lumut adalah LEMAK TUBUH. Agar lumut di tandon air dapat hilang maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah MENGURAS tandon air dan MEMBERSIHKAN lumutnya. Menguras tandon ibarat PUASA/DIET LOW KARBO, sedangkan membersihkan lumut adalah proses KETOSIS. Lumut tidak bisa dibersihkan tanpa menguras tandon air. Untuk membersihkan lumut tersebut, maka terapi yang saya lakukan adalah:
- Puasa intermittent 16 jam
- Diet low karbohidrat dan gula
- Olah raga, terutama HIIT (High Intensive Interval Training)
- Puasa intermitten berfungsi untuk menguras tandon air.
- Diet low karbo berfungsi mengurangi supply air.
- HIIT berfungsi mempercepat pembersihan lumut.
Itu cara saya "tirakat" dalam mengatasi DM selama 1,5 bulan ini. Meskipun tidak selalu cek kadar GD tiap hari, tetapi gejala-gejala DM yang saya alami (infeksi telinga, sering haus dan pipis, mudah lapar, tidak fokus, caries gigi, cepat lelah) berkurang drastis, bahkan hilang. Berat badan turun menuju ke BB ideal dan tubuh menjadi lebih segar. Dan semua ini TANPA OBAT MEDIS & HERBAL. Saya melakukan itu semua dengan mempertimbangkan kondisi tubuh dan dilakukan secara bertahap.
Sementara itu cerita saya tentang DIABETES.